Jakarta, 11 November 2025, Oborselebes — Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam akan menyelenggarakan Kongres Rohis Nasional pertama pada 12–15 November 2025 di Hotel Mercure Convention Centre Ancol, Jakarta.
Acara ini akan mempertemukan 306 pengurus Rohis dari 34 provinsi beserta 34 guru pendamping dan 16 finalis lomba Semarak Kongres. Mereka akan berdiskusi, belajar, dan meneguhkan semangat kepemimpinan pelajar muslim menuju Indonesia Emas 2045.
“Kongres Rohis ini momentum yang sangat baik karena insyaallah akan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa masa depan yang beriman, berkarakter mulia, cerdas, moderat, dan inovatif,” ujar Direktur PAI Kemenag, M. Munir, di Jakarta.
Kongres akan dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, yang menandai pembukaan dengan penyematan tanda peserta dan penampilan pentas seni dakwah DAWAY (Dakwah Wayang) serta band siswa SMA 34 Jakarta.
Sementara itu, Raffi Ahmad, yang kini juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, dijadwalkan menjadi pembicara dalam talkshow bertema “Personal Branding Rohis Abad 21” pada 13 November 2025.
“Raffi Ahmad adalah public figure dengan pengaruh luas di televisi dan media sosial. Ia paham bagaimana membangun citra positif di tengah sorotan publik, sejalan dengan semangat Rohis membangun identitas pelajar muslim yang adaptif dan inspiratif,” jelas Ketua Panitia Kongres, Lelis Tsuroya Herniatin, yang juga Kasubdit PAI SMA/SMALB/SMK Kemenag.
Selain sesi kongres dan sidang yang digelar di Krakatau Ballroom berkapasitas 500 orang, peserta juga akan mengikuti tiga lomba penyemarak dan Khotmul Qur’an pada 14 November 2025.
“Peserta telah mempersiapkan diri sejak pembekalan akhir Oktober lalu, termasuk tugas membaca beberapa juz Al-Qur’an yang akan diselesaikan pada sesi Khotmul Qur’an,” ujar Hery Nugroho, Koordinator Bidang Kongres dan Pembekalan.
Kongres Rohis diharapkan menjadi ruang kolaboratif bagi generasi muda muslim Indonesia dalam memperkuat karakter kepemimpinan, kreativitas, serta semangat moderasi beragama.
“Kehadiran Raffi dan semangat para pelajar ini menggambarkan bahwa dakwah dan kepemimpinan di era digital bisa dikemas dengan cara yang positif, modern, dan membumi,” tutup Lelis.
Sumber : Kemenag

