Oborselebes.com, Jakarta – Belanda resmi menyetujui pengembalian sekitar 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen bersejarah milik Indonesia. Langkah ini dinilai sebagai capaian besar dalam diplomasi budaya, sekaligus penguatan identitas nasional.
Dosen Ekowisata Universitas Lancang Kuning (Unilak), Dr. Dodi Sukma, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas keberhasilan tersebut. Menurutnya, pengembalian artefak yang selama ini tersimpan di Belanda merupakan momentum penting bagi bangsa Indonesia.
“Bangsa Indonesia harus bangga, karena Presiden Prabowo telah memperjuangkan pengembalian puluhan ribu artefak yang dulunya dibawa keluar dari tanah air,” ujar Dr. Dodi di Pekanbaru, Minggu (28/9/2025).
Presiden Prabowo, dalam keterangan usai kunjungan kerja ke Eropa, memastikan Belanda berkomitmen menyerahkan koleksi benda bersejarah dari berbagai wilayah nusantara. Koleksi itu mencakup fosil, dokumen, hingga artefak budaya bernilai tinggi yang penting bagi perjalanan peradaban bangsa.
Dr. Dodi berharap, sebagian dari artefak tersebut berasal dari peninggalan sejarah kerajaan di Provinsi Riau. “Artefak ini memiliki nilai historis penting karena menjadi bukti peradaban besar di wilayah Bumi Lancang Kuning,” sebutnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa pengembalian artefak bukan hanya bersifat simbolis. Koleksi tersebut diyakini membuka peluang besar untuk penelitian akademis, kajian arkeologi, serta pengembangan wisata budaya di daerah asal artefak.
“Selain meningkatkan nilai edukasi dan kebanggaan generasi muda, pengembalian ini juga memperkuat potensi wisata sejarah yang bisa memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Atas nama civitas akademika Unilak, Dr. Dodi menyampaikan penghargaan kepada pemerintah. “Ini bukti nyata keseriusan negara mengembalikan harta karun bangsa ke pangkuan Ibu Pertiwi. Warisan leluhur kini bisa lestari dan dinikmati generasi mendatang,” tandasnya.
sumber: Infopublik.id

