Denpasar, Oborselebes.com — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menegaskan arah baru transformasi digital Indonesia yang menekankan pembangunan manusia sebagai prioritas utama. Strategi ini bukan sekadar memperluas jaringan teknologi, tetapi juga meningkatkan literasi digital mendalam dan memperluas akses internet cepat.
Apa yang dilakukan?
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menjelaskan, pendekatan literasi digital kini lebih fokus pada kemampuan praktis dan kemandirian teknologi. Generasi muda diharapkan bukan hanya menjadi pengguna, tapi juga pencipta aplikasi dan inovator digital.
Kemkomdigi menyiapkan jalur pendidikan dan pelatihan melalui Digital Talent Scholarship, bekerja sama dengan perusahaan teknologi global. Program ini menekankan upskilling dan reskilling agar talenta Indonesia relevan dengan kebutuhan industri digital.
Selain itu, Kemkomdigi memperkuat fondasi digital pemerintah dengan mengintegrasikan lebih dari 27 ribu aplikasi dan 2.800 server daerah ke dalam Government Cloud, meningkatkan efisiensi, keamanan data, dan tata kelola digital.
Siapa yang terlibat?
-
Nezar Patria, Wamenkomdigi
-
Pemerintah daerah dan operator telekomunikasi
-
Masyarakat, khususnya generasi muda dan pengguna internet
Di mana?
Strategi ini dipaparkan dalam acara Dialog Komunitas Digital Bali “Membangun Koneksi: Komunitas Digital untuk Solusi Masa Depan” di Denpasar. Implementasinya berlangsung di berbagai daerah, termasuk Kota Sumedang yang sukses menekan angka stunting lewat aplikasi pemantauan gizi ibu hamil dan balita.
Kapan?
Paparan dan diskusi berlangsung Jumat, 31 Oktober 2025, dan program implementasi digitalisasi akan berjalan bertahap, termasuk lelang frekuensi 1,4 GHz untuk internet cepat dengan target 20 juta pengguna baru dalam tiga tahun.
Mengapa penting?
Transformasi digital yang berfokus pada manusia, infrastruktur, dan tata kelola data memastikan masyarakat tidak tertinggal teknologi, sekaligus menciptakan peluang belajar, bekerja, dan berwirausaha dari rumah.
Bagaimana cara kerjanya?
-
Peningkatan literasi digital melalui pelatihan dan beasiswa
-
Pemerataan akses internet cepat dengan tarif terjangkau (100 Mbps, Rp100–150 ribu/bulan)
-
Integrasi aplikasi pemerintah ke dalam Government Cloud untuk keamanan data
-
Kolaborasi dengan industri global untuk pengembangan talenta digital
Nezar menegaskan, “Kemajuan teknologi berlangsung cepat. Fokus pendidikan dan literasi digital harus terus menyesuaikan agar masyarakat mampu beradaptasi dan berdaya.”
sumber : infopublik

