Kota Gorontalo, Oborselebes – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo mencatat capaian signifikan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan realisasi anggaran sebesar Rp64 miliar hingga November 2025.
Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan bahan baku berkualitas seperti beras, telur, ikan, dan daging ayam, serta biaya operasional di lapangan. Program ini juga membiayai sekitar 1.000 tenaga kerja dan relawan, serta mendukung operasional 22 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Gorontalo.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, hingga November 2025 tercatat 97.288 warga telah menjadi penerima manfaat program MBG.
Selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga dirancang untuk memutar roda ekonomi lokal. Kepala Dinas Pangan Provinsi Gorontalo, Ramdan Pade, menyebut bahwa pelaksanaan program MBG telah melibatkan 93 UMKM dan 40 penyuplai lokal dalam penyediaan bahan baku.
“Keterlibatan pelaku usaha kecil memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat di Gorontalo,” ujar Ramdan.
Ia menambahkan, seiring dengan rencana penambahan jumlah SPPG, realisasi anggaran diperkirakan akan terus meningkat pada tahun mendatang.
Untuk memastikan keberlanjutan program, Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail menginstruksikan Tim Satgas MBG bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk melakukan pemetaan ketersediaan bahan baku di daerah.
Langkah ini bertujuan menjamin kelancaran pasokan pangan, khususnya menghadapi ekspansi program ke lebih banyak wilayah.
“Kami berharap partisipasi UMKM dalam penyediaan bahan baku bisa terus ditingkatkan agar dampak ekonomi dari program ini semakin luas,” ujar Gubernur Gusnar Ismail.
Dengan kombinasi antara pemenuhan gizi masyarakat dan pemberdayaan ekonomi lokal, Program Makan Bergizi Gratis kini menjadi salah satu model inovatif penanggulangan stunting dan penguatan ekonomi daerah di Provinsi Gorontalo.
Sumber : Infopublik

