Sleman, Katalis Info — Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar rapat koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) pada Selasa (11/11) di rumah dinas Wakil Bupati Sleman. Kegiatan ini diikuti TPK tingkat Padukuhan, Kalurahan, dan Kapanewon se-Kabupaten Sleman serta sejumlah perangkat daerah terkait.
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa menegaskan bahwa TPK di seluruh level memiliki peran strategis dalam mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan. Karena itu, revitalisasi kelembagaan menjadi langkah penting untuk memperkuat koordinasi dan efektivitas program.
“Seluruh TPK mulai tingkat Padukuhan, Kalurahan, dan Kapanewon harus bersinergi. Mulai dari ngopeni atau mendampingi keluarga miskin, menetapkan prioritas program, hingga melakukan monitoring dan evaluasi,” ujar Danang.
Danang memaparkan data kemiskinan terbaru. Berdasarkan data Dinas Sosial Sleman, jumlah keluarga miskin pada 2024 turun 0,33 poin. Sedangkan data Badan Pusat Statistik menunjukkan penurunan 0,06 poin.
Menurutnya, ketepatan sasaran melalui profil keluarga miskin yang valid merupakan fondasi penting dalam menyusun perencanaan program yang tepat dan berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama, Sarastomo Ari Saptoto, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sleman, menjelaskan bahwa Pemkab Sleman telah menginisiasi sejumlah program strategis. Salah satunya adalah program Sleman Pintar yang memberikan akses pendidikan lebih luas untuk masyarakat.
“Pendidikan adalah salah satu kunci penanggulangan kemiskinan. Karena itu, kami berharap program Sleman Pintar disosialisasikan secara optimal di daerah masing-masing,” jelasnya.
Rakor ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk menguatkan sinergi lintas wilayah sehingga program penanggulangan kemiskinan di Sleman dapat berjalan lebih terarah, efektif, dan berkelanjutan.
Sunber : Slemankab.go.id

