Jakarta, Obor Selebes – Seluruh rangkaian pertandingan Modern Pentathlon Asian Championship 2025 resmi ditutup di Anjo Sports Center, Jepang. Bagi Indonesia, ajang ini menjadi tolok ukur kesiapan atlet sekaligus peluang mendapatkan tiket menuju Asian Games 2026.
Pada pertandingan penutup nomor mixed relay, pasangan Sri Wahyuni dan Graha Rizky Taruna menuntaskan empat disiplin—anggar, rintangan (obstacle), renang, dan laser run—dan finis di peringkat ketujuh. Meski belum menembus tiga besar, hasil ini dinilai sebagai pijakan progresif bagi cabang olahraga yang masih berkembang di Tanah Air.
Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, yang hadir langsung di venue, menyampaikan apresiasi terhadap prestasi para atlet. “Peringkat ketujuh merupakan permulaan yang baik, terlebih sebagian besar atlet baru pertama kali bertanding di kompetisi internasional tingkat Asia dan hanya mempersiapkan diri selama tiga bulan,” ujarnya.
Selain Sri Wahyuni dan Graha Rizky Taruna, KONI memberikan penghargaan kepada Inayah Nurul Qalbi, Samuel Matulatawa, dan Muhammad Ifsan, yang tampil di nomor individu maupun tim. Marciano menilai ajang ini menjadi ruang pembelajaran nyata untuk membaca strategi negara-negara unggul di Modern Pentathlon, seperti Korea Selatan, Jepang, dan Cina.
Ia menambahkan, keberhasilan mengirimkan atlet ke kompetisi regional dan evaluasi berkala yang dilakukan PP Modern Pentathlon Indonesia (MPI) di bawah Marsekal Muda TNI Dr. Ir. Purwoko Aji Prabowo menjadi kunci percepatan kualitas atlet. “Dengan konsistensi dan evaluasi bertahap, Modern Pentathlon Indonesia dapat semakin baik hingga suatu hari nanti mempersembahkan medali Olimpiade,” tegasnya.
KONI juga memberikan apresiasi kepada tuan rumah Jepang atas penyelenggaraan yang tertib dan ramah, sekaligus mengucapkan selamat kepada tim Cina yang keluar sebagai juara nomor mixed relay.
Meski belum ada pengumuman resmi, peluang Indonesia untuk mengamankan kuota Asian Games 2026 masih terbuka. Beberapa atlet disebut berada di peringkat kualifikasi sementara yang memungkinkan lolos kuota. Keputusan final akan diumumkan panitia pada 17 November 2025.
Partisipasi dalam Asian Championship ini menjadi bagian dari strategi membangun atlet multisport yang adaptif, berdaya saing, dan siap menghadapi agenda olahraga internasional.
Sumber : InfoPublik

