Jakarta, Oborselebs.com – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi secara resmi meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, pada Selasa (4/11/2025).
Pembangunan stasiun ini dilakukan untuk mendukung konsep kawasan berorientasi transit (Transit Oriented Development/TOD) sekaligus mengantisipasi lonjakan penumpang di salah satu simpul transportasi tersibuk di Jabodetabek.
“Stasiun Tanah Abang merupakan pusat mobilitas masyarakat Jabodetabek. Pembangunan ini menjadi bukti nyata bagaimana transportasi publik di Indonesia terus kita dorong untuk lebih terintegrasi, inklusif, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat,” ujar Menhub Dudy dalam sambutannya.
Kapasitas dan Infrastruktur Meningkat Signifikan
Setelah direvitalisasi, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat 62,89 persen, dari semula hanya mampu menampung 141.000 penumpang per hari menjadi 380.000 penumpang per hari.
Bangunan baru seluas 19.000 m² berdiri di atas lahan 31.174 m², dengan 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani satu rangkaian kereta berisi 12 gerbong.
Pembangunan yang menelan anggaran Rp380 miliar ini merupakan bagian dari modernisasi layanan KRL Jabodetabek untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi transportasi perkotaan.
Melayani Lima Rute Utama
Sejak Juni 2025, stasiun ini telah beroperasi secara bertahap dengan melayani lima rute utama, yakni:
-
Kampung Bandan
-
Rangkasbitung
-
Duri–Tangerang
-
Manggarai–Bogor
-
Cikarang
Pengoperasian penuh diharapkan mampu meningkatkan efisiensi perjalanan sekaligus mengurangi kepadatan di stasiun lain di kawasan Jabodetabek.
Rencana Pembangunan Lanjutan Tahun 2027
Menhub Dudy menuturkan bahwa pembangunan tahap lanjutan akan dimulai pada 2027, meliputi penambahan lift, pelebaran peron 3 dan 4, serta peningkatan headway lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung dari 10 menit menjadi 4–6 menit.
Langkah ini diharapkan memperkuat konektivitas transportasi dan mempercepat waktu tempuh bagi masyarakat pengguna KRL.
Transportasi Inklusif dan Dorongan Ekonomi Lokal
Stasiun Tanah Abang Baru juga dirancang ramah bagi penyandang disabilitas, dengan fasilitas seperti jalur landai, area tunggu khusus, dan sistem informasi visual yang mudah diakses.
“Pembangunan dan modernisasi stasiun ini diharapkan mendorong kegiatan ekonomi sekitar, menciptakan ruang publik yang lebih tertata, dan membuka peluang bagi pelaku UMKM,” kata Menhub Dudy.
Kolaborasi Pemerintah dan PT KAI
Menhub menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI), dan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta.
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata pembangunan infrastruktur publik yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Turut hadir dalam peresmian tersebut Presiden Prabowo Subianto, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Mensesneg Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, serta Direktur Utama PT KAI Bobby Rasyidin.
Transformasi Menuju Transportasi Publik Modern
Dengan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru, pemerintah berharap transportasi publik Jabodetabek semakin efisien, terintegrasi, dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Revitalisasi ini juga menjadi bagian dari visi pemerintah memperkuat konektivitas nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi perkotaan berbasis transportasi massal.
sumber : INFOPUBLIK

