Oborselebes.com, Samarinda — Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Marciano Norman, secara resmi menutup gelaran KONI–Bayan Championship II/2025 di Lapangan Borneo FC Training Center, Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (12/7/2025).
Penutupan dilakukan setelah laga final sepak bola kategori usia (KU) 10 dan KU 12 sebagai pertandingan penutup dari rangkaian multievent yang dimulai sejak awal Juli.
“Alhamdulillahirabbil alamin, KONI–Bayan Championship II Tahun 2025 dengan resmi saya nyatakan ditutup. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kejuaraan ini secara baik dan tertib,” ujar Marciano dalam keterangan tertulis.
Ajang ini diikuti 6.515 atlet dari empat cabang olahraga, yakni:
-
Karate: 1.800 atlet
-
Taekwondo: 1.215 atlet
-
Pencak Silat: 1.500 atlet
-
Sepak Bola: sekitar 2.000 atlet
Marciano mengapresiasi peningkatan jumlah peserta serta kualitas penyelenggaraan yang dinilai lebih tertib dibanding edisi sebelumnya.
Dalam momen penutupan, KONI memberikan penghargaan kepada juara umum dari masing-masing cabang:
-
Karate: Perguruan Inkado Kalimantan Timur
-
Taekwondo: BMTC Samarinda
-
Pencak Silat: Tapak Suci Pimda 1
-
Sepak Bola KU 10 dan KU 12: Nahusamfa
Marciano menyebut kejuaraan ini sebagai bagian dari “Road to PON Bela Diri 2025” yang akan digelar di Kudus, Jawa Tengah, Oktober mendatang. Selain jadi ajang seleksi atlet, event ini mencerminkan kemandirian KONI dalam mendukung pembinaan olahraga di tengah keterbatasan anggaran negara.
“Kami harap penyelenggaraan event semacam ini dapat menjadi rujukan bagi daerah lain,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada sponsor utama, PT Bayan Resources Tbk, yang mendukung penuh pelaksanaan event ini untuk kedua kalinya. Advisor PT Bayan Resources sekaligus Kabid Dalam Negeri KONI Pusat, Mayjen TNI Purn. Victor Hasudungan Simatupang, turut hadir bersama perwakilan tim CSR Bayan Peduli.
Sementara itu, Ketua KONI Provinsi Kalimantan Timur, Drs. H. Rusdiansyah Aras, menambahkan bahwa event ini tidak hanya berdampak positif pada prestasi olahraga, tapi juga mengangkat sektor sport tourism dan UMKM lokal.
“Multievent ini membawa multiplier effect. Kehadiran atlet dan keluarganya berdampak langsung pada peningkatan pendapatan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, data ribuan atlet yang berlaga akan dijadikan referensi untuk pembinaan atlet masa depan di berbagai kejuaraan.
Sumber: Infopublik.id

