Pontianak, Oborselebes — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat (Pemprov Kalbar) menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pasokan bahan bakar minyak (BBM) menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Langkah antisipatif ini dibahas dalam rapat terbatas yang dipimpin Wakil Gubernur Kalbar, Krisantus Kurniawan, bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), instansi vertikal, Pertamina, dan Komite BPH Migas, di Ruang Ruai Telabang Kantor Gubernur Kalbar, Jumat (7/11/2025).
Rapat tersebut memfokuskan pembahasan pada ketersediaan BBM subsidi jenis Solar (JBT), evaluasi Instruksi Gubernur tentang pendistribusian Solar, serta upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).
Wakil Gubernur Krisantus menjelaskan bahwa pemerintah telah menindaklanjuti aspirasi para sopir truk terkait kelangkaan Solar dengan menerbitkan Instruksi Gubernur Kalbar Nomor 500.10/224/RO-EKON tentang penyediaan, pendistribusian, dan penyaluran Solar.
“Kuota BBM subsidi untuk Kalbar tahun ini sebesar 474.801 kiloliter, atau 79,33 persen dari total usulan 598.477 kiloliter. Kondisi ini membutuhkan perhatian serius agar penyalurannya tepat sasaran dan stabil selama Natal dan Tahun Baru,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Pemprov Kalbar telah membentuk Tim Pengendalian dan Pengawasan Penyaluran JBT dan JBKP bersama BPH Migas, guna memastikan distribusi BBM subsidi berjalan sesuai aturan.
Krisantus mengakui bahwa pengawasan di lapangan tidak mudah karena berbagai tantangan, seperti perbedaan harga antara BBM subsidi dan non-subsidi, potensi penyalahgunaan, serta keterbatasan pengawasan pada rantai distribusi.
“Melalui rapat ini, kami berharap muncul langkah-langkah pengendalian dan pengawasan yang lebih efektif, terutama menghadapi meningkatnya kebutuhan energi di akhir tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Komite BPH Migas Abdul Halim menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Patra Niaga sebagai badan usaha penugasan BBM subsidi, termasuk AKR Corporindo dalam mendukung kelancaran pasokan.
“Secara umum, penyaluran BBM di Kalbar berjalan aman dan lancar. Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan saat Natal dan Tahun Baru, Pertamina menyiapkan layanan tambahan seperti SPBU siaga, kios Pertamina siaga, motoris, dan mobil tangki standby di titik-titik strategis,” jelasnya.
Ia menambahkan, BPH Migas juga telah mengoperasikan posko pemantauan berbasis CCTV dari Jakarta untuk memonitor potensi kelangkaan, antrean, maupun gangguan pasokan di daerah.
“Dengan sistem ini, kami bisa segera berkoordinasi dengan koordinator di daerah apabila terdeteksi indikasi gangguan distribusi,” pungkasnya.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga pasokan energi di Kalimantan Barat tetap aman, stabil, dan merata selama masa libur panjang akhir tahun.
Sumber : Infopublik

