Oborselebes.com, Kota Gorontalo – Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, menyerukan kolaborasi lintas sektor untuk menangani lima persoalan utama keluarga yang dinilai semakin krusial di daerahnya. Seruan itu ia sampaikan saat membuka puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Provinsi Gorontalo, yang digelar di Outdoor City Mall Gorontalo pada Jumat (11/7/2025).
“Penanganan masalah krusial tidak bisa hanya dibahas di ruang rapat. Kita harus turun langsung ke masyarakat,” tegas Gusnar di hadapan peserta dan tamu undangan.
Lima isu utama yang menjadi sorotan Gubernur meliputi:
-
Tingginya angka stunting, yang penanganannya dinilai masih bersifat sementara dan kurang berkelanjutan.
-
Rendahnya pemahaman pola asuh anak di era digital, terutama terkait penggunaan gawai tanpa pengawasan.
-
Minimnya keterlibatan ayah dalam pengasuhan, yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, bukan hanya ibu.
-
Rendahnya kualitas hidup lansia, termasuk kecenderungan menitipkan orang tua ke panti jompo tanpa perhatian layak.
-
Tingginya keterlibatan remaja dalam penyalahgunaan narkoba, yang disebut sebagai ancaman serius bagi masa depan generasi muda.
Gusnar mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), untuk tidak menjadikan Harganas sekadar perayaan simbolik. Ia meminta agar momentum ini dijadikan titik tolak aksi nyata membangun keluarga sehat dan tangguh.
Kepala BKKBN Gorontalo, Diano Tino Tandaju, dalam kesempatan yang sama memaparkan sejumlah program konkret, termasuk keberhasilan ‘Sekolah Lansia’ yang telah mewisuda 300 peserta lanjut usia.
“Kami mengajak seluruh pihak, mulai dari perguruan tinggi, organisasi profesi seperti IDI dan IBI, hingga masyarakat luas untuk terlibat dalam gerakan membangun keluarga berkualitas,” ujar Diano.
Puncak peringatan Harganas ini juga diwarnai dengan kegiatan edukatif, promosi kesehatan, dan layanan keluarga berencana.
Sumber: Infopublik.id

