GONDOKUSUMAN, OBOR SELEBES — Pemerintah Kota Yogyakarta melanjutkan komitmennya meningkatkan kualitas hidup warga lewat program bedah rumah yang digelar di Kelurahan Klitren, Gondokusuman, Minggu (16/11/2025). Dua rumah milik Catur Harsono dan Desy Wulandari mulai diperbaiki melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BPD DIY senilai Rp40 juta serta bantuan gotong royong perangkat daerah dan masyarakat.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang meninjau langsung kondisi dua rumah tersebut, menyoroti bahwa kualitas sanitasi dan lingkungan menjadi fokus utama dalam revitalisasi. Ia mengingatkan bahwa masalah kesehatan sering berawal dari kondisi rumah yang tidak layak.
“Kita bisa diare atau terpapar E. coli karena dapur dan area cuci terlalu dekat dengan toilet. Cipratan air bisa mencemari peralatan makan. Kondisi seperti ini harus kita hentikan,” tegas Hasto.
Rumah pertama dihuni seorang lansia perempuan dengan kondisi ekonomi terbatas. Sedangkan rumah kedua ditempati keluarga dengan tiga anak usia sekolah yang membutuhkan lingkungan tinggal yang lebih layak dan aman.
“Banyak lansia perempuan yang hidup sendiri. Kita wajib hadir membantu. Rumah kedua juga penting karena ada tiga anak sekolah. Lingkungan yang sehat itu dasar masa depan mereka,” ujar Hasto.
Bank BPD DIY kembali menjadi mitra utama dalam program ini. Hasto menyampaikan apresiasi atas konsistensi dukungan yang diberikan, sekaligus memuji semangat gotong royong perangkat daerah seperti BPKAD dan Dinas Perpustakaan.
“BPD DIY tidak pernah berhenti mendukung. Hari ini bantu 40 juta. Perpustakaan bawa semangat literasi, BPKAD bantu tenaga dan koordinasi,” katanya.
Salah satu penerima bantuan, Desy Wulandari, merasa sangat terbantu karena rumahnya akan diperbaiki pada bagian atap, lantai, dan dinding yang selama ini hanya menggunakan triplek.
“Alhamdulillah, terima kasih sekali. Kalau tidak dibantu BPD DIY dan Pemkot, kami tidak tahu kapan bisa memperbaiki rumah ini,” ujarnya haru.
Sementara itu, Catur Harsono mengaku lega karena atap rumahnya yang sudah lama rusak akhirnya mendapat penanganan.
“Remen tenan, dibantu pemerintah. Nek ora dibantu yo mboten saget. Sing penting ora bocor meneh,” tuturnya.
Kondisi atap rumah Catur selama ini bocor di beberapa titik, terutama di kamar tidur, sehingga membuat hunian sulit ditempati saat musim hujan.
Program bedah rumah ini menjadi bentuk nyata sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan warga. Fokus tahun ini diarahkan pada kelompok rentan seperti lansia dan keluarga dengan anak, agar mereka dapat tinggal di rumah yang lebih sehat, aman, dan manusiawi.
Sumber : warta.jogjakota.go.id

