GEDONG TENGEN, OBOR SELEBES — Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata terus mendorong kemudahan akses bagi pelaku usaha pariwisata agar mampu memperluas jaringan bisnis. Upaya tersebut diwujudkan melalui acara Jogjavaganza #8, yang digelar di Hotel Royal Darmo pada Rabu (12/11).
Acara tahunan ini dikemas dalam format Table Top Business to Business (B2B) dan mempertemukan 60 seller pariwisata dari Yogyakarta dengan 30 buyer dari berbagai daerah di Indonesia. Pelaku usaha yang terlibat mencakup hotel, biro perjalanan, restoran, destinasi wisata, hingga pusat oleh-oleh.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, secara resmi membuka acara dan mengapresiasi antusiasme para peserta. Menurutnya, Jogjavaganza terbukti mampu menjadi ruang strategis untuk memperluas jejaring promosi dan kolaborasi.
“Acaranya bagus dan kemasannya menarik. Peserta juga menyampaikan bahwa mereka senang dengan kualitas seller yang tampil. Ke depan, buyer yang diundang diharapkan bisa lebih banyak lagi,” ujar Wawan.
Ia menegaskan bahwa kekuatan pariwisata Jogja tidak hanya bertumpu pada budaya, kuliner, dan keramahan masyarakat, tetapi juga pada kemampuan pelaku usaha dalam menjalin kerja sama secara profesional.
“Potensi Jogja akan lebih optimal jika dikelola secara terintegrasi melalui kolaborasi lintas sektor seperti hari ini,” tambahnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan bahwa Jogjavaganza sengaja dirancang untuk mempertemukan buyer potensial dari dalam dan luar Jawa dengan ragam pelaku usaha di Yogyakarta.
“Kami ingin seluruh potensi pariwisata Jogja tersaji lengkap, mulai dari hotel, restoran, biro perjalanan, hingga destinasi wisata,” ujarnya.
Wahyu menyebut, hingga November 2025, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta sudah mencapai 8,5 juta orang. Dengan dukungan momentum libur panjang dan berbagai event akhir tahun, pihaknya yakin target 11 juta kunjungan bisa dicapai.
“Event seperti Downhill Challenge dan Festival Game Yogyakarta kami harapkan mampu mendongkrak kunjungan di November–Desember,” katanya.
Salah satu buyer asal Bandung, Novianti, menilai Yogyakarta tetap menjadi destinasi favorit bagi wisatawan Jawa Barat.
“Jogja itu punya magnet yang kuat. Banyak tamu kami yang kembali setiap tahun karena pilihan aktivitasnya beragam, dari wisata Jeep sampai kuliner malam,” ungkapnya.
Ia menyebut Malioboro masih menjadi titik favorit karena suasananya nyaman, tertata, dan dikelilingi banyak hotel yang cocok untuk liburan keluarga maupun kebutuhan meeting.
Sumber : Warta.Jogjjakota.go.id

