Oborselebes.com, Buleleng – Pemerintah Kabupaten Buleleng semakin serius mempercepat perluasan digitalisasi daerah. Hal ini ditandai dengan peluncuran 14 desa digital dan digitalisasi kawasan wisata Binaria-Lovina, yang dilakukan langsung oleh Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, dalam acara High Level Meeting di Lovina Haven Boutique Resort, Rabu (16/7/2025).
Program ini dirancang untuk memperkuat literasi digital masyarakat, meningkatkan transparansi keuangan desa, serta mendorong efisiensi dan akuntabilitas melalui teknologi.
Ke-14 desa digital yang diresmikan merupakan proyek percontohan. Beberapa di antaranya meliputi:
-
Bumdes Swandesi Sawan
-
Nugraha Tata Samaya Pejarakan
-
Rahayu Mesari Umeanyar
-
Giri Amerta Gesing
-
Giri Mekar Lemukih
-
Sila Sakti Sejahtera Kayuputih
-
Bhuana Utama Desa Panji
-
Mandala Giri Amertha Desa Tajun
-
Giri Segara Desa Les
-
dan lainnya.
Adapun kawasan wisata Binaria-Lovina juga dijadikan sebagai lokasi uji coba digitalisasi sektor pariwisata. Melalui sistem transaksi digital seperti QRIS, diharapkan pengelolaan kawasan wisata menjadi lebih modern dan transparan.
“Dengan semakin luasnya keamanan digital di Buleleng, masyarakat akan semakin yakin bahwa pajak yang mereka bayar benar-benar masuk ke kas daerah untuk pembangunan,” ujar Bupati Sutjidra.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi masyarakat agar terbiasa menggunakan aplikasi digital, seperti QRIS, dalam transaksi sehari-hari.
“Jika semua transaksi menggunakan QRIS, kami yakin penerimaan daerah di Buleleng akan lebih optimal,” imbuhnya.
Dukungan terhadap program ini juga datang dari Bank Indonesia Perwakilan Bali. Advisor BI Bali, Indra Gunawan Sutarto, menyatakan penguatan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) sangat penting agar langkah transformasi digital sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Sumber: Infopublik.id

