Oborselebes.com, Kota Gorontalo – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Arpus) Provinsi Gorontalo menggelar bedah buku bertajuk “Adat Gorontalo: Antara Kritik dan Pledoi dalam Perspektif Kitab Kuning”, Senin (7/7/2025), di Aula Perpustakaan Umum H.B. Jassin, Kota Gorontalo.
Acara ini menghadirkan diskusi mendalam tentang hubungan antara adat Gorontalo dan syariat Islam, dengan pendekatan dari kitab kuning atau literatur hukum Islam klasik. Kegiatan tersebut menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari akademisi, tokoh agama, hingga praktisi adat.
Buku karya Sofyan A.P. Kau dan Zulkarnain Suleman menjadi sorotan karena secara kritis mengupas bagaimana nilai-nilai adat Gorontalo dapat disinergikan dengan prinsip-prinsip syariah. Sofyan tampil sebagai narasumber utama bersama Abdullah Paneo, Ketua Lembaga Adat Gorontalo.
Diskusi berlangsung interaktif dan kritis, menyentuh banyak sisi filosofis dan historis adat Gorontalo dalam konteks keislaman.
Plt. Asisten I Setda Provinsi Gorontalo, Sukril Gobel, dalam sambutannya menekankan pentingnya revitalisasi nilai-nilai lokal sebagai bagian dari penguatan jati diri daerah. “Bedah buku ini memperluas wawasan dan memperkuat identitas budaya Gorontalo dalam bingkai Islam dan kebangsaan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Arpus, Ridwan Hemeto, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat literasi budaya dan ruang silaturahmi strategis antar elemen adat, agama, dan birokrasi.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari visi Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail dan Wakil Gubernur Idah Syahidah Rusli Habibie dalam membangun masyarakat yang berbudaya, religius, dan literat.
Sumber: Infopublik.id

